padangmedia.com - PADANGPANJANG – Kisruh persepakbolaan ternyata tidak hanya terjadi di tingkat nasional. Persepakbolaan tingkat lokal bagi pelajar di Padangpanjang yang dikenal Liga Pendidikan Indonesia (LPI) juga mengalami masalah. Akibatnya, partai final LPI Padangpanjang belum jelas kapan akan dilaksanakan.
Hal itu berawal dari didiskualifikasinya SMP Negeri 4 oleh Pengcab PSSI Kota Padangpanjang. Karena, ada dua siswanya yang memalsukan identitas umur. Keputusan itu bahkan sudah disampaikan sebelum partai semi final dilakukan. Namun, panitia tetap menggelar semi final antara SMP Negeri 4 dengan SMP Negeri 1. Padahal, semi final tersebut seharusnya antara SMP Negeri 1 dengan MTsN Padangpanjang.
Ketua Pengcab PSSI Kota Padangpanjang Tauvik Maestro, kepada padangmedia.com, Selasa (22/3) mengatakan, tertundanya partai final LPI bukanlah kesalahan PSSI. Karena, PSSI hanya mendiskualifikasi SMP Negeri 4 selaku finalis.
“Kami bukan meminta menunda partai final. Apalagi keputusan Pengcab PSSI tersebut sudah sesuai dengan aturan yang berlaku ditubuh PSSI,” tegasnya.
Namun, katanya, apabila panitia penyelenggara LPI bersikukuh untuk tetap melakukan partai final, itu menurut Tauvik itu tidak bisa dilakukan karena pihaknya sudah mengeluarkan larangan bagi wasit dan pengawas pertandingan untuk memimpin pertandingan apabila SMP Negeri 4 tetap menjadi finalis. Sebelumnya, panitia penyelenggara LPI Kota Padangpanjang berniat akan tetap melaksanakan partai final LPI yang semula akan berhadapan finalis dari SMP Negeri 4 Kota Padangpanjang dengan MTsN 1 Padangpanjang.
Dengan keputusan Pengcap PSSI tersebut, Tauvik mengatakan pihaknya di PSSI sebenarnya tidak ingin ada permasalahan dalam penyelenggaraan LPI 2011 Kota Padangpanjang. Keputusan yang dibuat terkait diskualifikasi tersebut adalah kewenangan sesuai aturan yang berlaku dan untuk kebaikan persepakbolaan di Kota Padangpanjang. (isril)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar